Intelmedia.co

Kasus korupsi di Republik Indonsia bagaikan jamur yang tidak bisa di hilangkan dengan mudah,hilang sebentar namun selalu adalagi.

Sudah berapa kali pemerintah Republik Indonesia berubah pemimpin,namun tetap saja koruptor selalu ada celah untuk memainkan anggaran belanja negara,karena koruptor selalu punya cara untuk mengelabui sistem yang ada,hal inipun di perparah dengan kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya laten korupsi.

Menurut suhanda kahumas lembaga komunitas pengawas korupsi bahwa koruptor saat ini semakin merajalela,di tambah lagi dengan adanya oknum yang membekingi kegiatan para koruptor itu sendiri.

" saya setiap hari menerima laporan kegiatan lembaga komunitas pengawas korupsi di seluruh daerah indonesia,semua laporannya sama saja,tingkat kesulitan anggota team investigasi lembaga komunitas pengawas korupsi adalah karena adanya oknum yang selalu membekingi koruptor itu sendiri,padahal kejahatan koruptor ini adalah kejahatan nomer wahid,kasian ketua umum kita berjuang melawan koruptor dengan resiko yang besar pula.

Mana dana pembinaan dari pemerintah ga turun turun untuk lembaga komunitas pengawas korupsi di pusat,padahal ketua umum kita sudah habis uang milyaran juga untuk oprasional lembaga kpk selama hampir 9 tahun."ujar suhanda.

Humas lembaga kpk berharap ada perhatian dari pemerintah pusat untuk kegiatan lembaga komunitas pengawas korupsi diseluruh indonesia.

'" sebenarnya kalau pemerintah mau serius memberantas korupsi,harusnya ada dana alokasi untuk kegiatan lembaga kami ini,tapi ini kan tidak ada,padahal lembaga kpk ini sangat efektif untuk menghambat kegiatan koruptor di tanah air." Ujarnya mengakhiri (Red # syh)